Liputan6.com, Cilacap: Gempa bumi berkekuatan 7,1 skala Richter menggoyang Cilacap, Jawa Tengah, Senin (4/4) dini hari. Getarannya sampai juga ke Jakarta dan sekitarnya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, pusat gempa berada 293 kilometer barat daya Cilacap atau 303 KM barat daya Tasikmalaya, Jawa Barat. Gempa memiliki kedalaman 10 kilometer. BMKG juga menyebutkan gempa yang terjadi di 10.01 Lintang Selatan-107.69 dan 107.69 Bujur Timur berpotensi tsunami.(ULF)
Dua buah rentetan kejadian unik menyertai gempa tsb dimana gempa terjadi tgl 4/4/2011, sekitar pukul 03:06 (baca Gempa Aneh di Cilacap 7.1 SR Terjadi 4-4-2011), maka beberapa menit kemudian dua kejadian unik terjadi
Sidoarjo – Kecelakaan yang merenggut nyawa terjadi di Jalan Raya Buduran Sidoarjo. Sebuah truk tangki air menyeruduk truk gandeng Bulog yang mengangkut beras. Akibat kecelakaan itu, pengemudi truk tangki tewas di tempat karena kepala truk ringsek, sedangkan putra korban terluka parah. Kanit Laka Lantas Satlantas Polres Sidoarjo Iptu Inggal W Perdana menerangkan, kejadian laka lantas itu sekitar pukul 03.30 WIB, Senin (4/4/2011). Truk tangki air nopol E 8874 R dikemudikan Sakri (38), warga Jalan KH M Abas II/32 Kecamatan Buduran. Sakri saat kejadian mengajak M Rizal (7), anaknya. Truk gandeng pengangkut beras Bulog nopol L 8159 UB dikemudikan Ayub Purnomo (32) warga Jalan Perkutut Kecamatan Sumber Rejo Kabupaten Bojonegoro. “Dua kendaraan itu sama-sama dari arah Surabaya. Saat di traffic light (TL) Buduran, truk tangki menabrak gandengan truk dari arah belakang,” ujar Iptu Inggal. Tabrakan itu cukup keras sekali, hingga kepala truk tangki ringsek dan menempel di bagian belakang gandengan truk Bulog hingga perjalanan dan terlepas saat truk gandeng belok kiri dan masuk ke gudang bulog. “Pengemudi truk gandengan itu sadar jika truk tangki itu menempel terus di bagian belakang bak gandengan. Pengemudi truk gandeng itu ketakutan dan juga ingin menurunkan berasnya dulu,” tuturnya.Akibat kejadian itu, Sakri pengemudi truk tangki air tewas seketika karena kepala, kaki dan bagian tubuh lainnya terjepit bodi kepala truk. Sedangkan putranya M Rizal yang biasa ikut bapaknya menderita luka parah di kaki kanannya. Kedua korban itu dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo. Sedangkan kendaraan yang terlibat kecelakaan itu juga diamankan di pos polisi Jenggolo. “Dugaan sementara, kemungkinan karena mengantuk atau rem truk tangki blong. Tapi kami masih menyelidiki penyebab kecelakaan itu,” jelas Inggal.Kejadian unik kedua Tepat saat gempa cilacap terjadi, beras dan air bertabrakan, maka sebuah tragedi di tempat PTN terkenal juga meregang nyawa: Tiga Mahasiswa ITS Meninggal Dunia Dalam Laka Lantas
Tiga mahasiswa ITS menjadi korban meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas, Senin (04/04) dinihari sekitar pukul 03.30 WIB. Mereka yang tewas atas nama ACHMAD FATIK (21) warga Jl. Langsep 5/3 Jawa Barat, RIZKY (22) warga Jl. Karang Asem 12/22 Surabaya, dan ANGGADYA R. (21) warga Jl. Wonorejo 2/65. Menurut AKP ARIF EKO PRASETYO Kanit Laka Lantas Satlantas Polrestabes Surabaya, saat kejadian, 3 mahasiswa itu baru pulang loading barang untuk kegiatan eksebisi kampusnya di Grand City Mal. Saat melintas di Jl. Wijaya Kusuma, mobil pick L 8069 BK yang dikemudikan ACHMAD FATIK oleng setelah melintasi jalan yang agak bergelombang di sana. Diduga karena mengantuk, ACHMAD FATIK tidak bisa menguasai laju kendaraannya sehingga mobil yang dalam kecepatan tinggi itu meluncur ke pinggir jalan setelah oleng melintasi jalan yang bergelombang. Mobil pick up itu berhenti setelah menghantam sebuah pohon di tepi jalan. Akibatnya fatal. RIZKY dan ANGGADYA R meninggal dunia di lokasi karena luka-lukanya yang fatal. Sedangkan ACHMAD FATIK mengalami luka berat dan sempat dibawa ke UGD RSUD dr Soetomo, namun nyawanya tidak tertolong. Ia meninggal dunia tak lama setelah mendapatkan perawatan medis.(edy)
Cilacap (ANTARA News) – Api yang membakar tangki 31 T-02 di kilang Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Jawa Tengah, hingga pukul 11.50 WIB, sulit dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran. Wartawan ANTARA News di Cilacap, Sabtu, melaporkan, api masih terlihat berkobar sangat besar di tangki yang terbakar dengan disertai asap hitam pekat membumbung tinggi. Kobaran api terlihat sangat jelas lantaran angin di sekitar lokasi kebakaran bertiup cukup kencang.Kobaran api terlihat dari tangki 31 T-2 yang berisikan minyak ringan HOMC (High Octane Mogas Component ) kilang RU IV Cilacap, Jateng, Sabtu (2/4). Kebakaran yang diawali dengan ledakan pada Sabtu (2/4) pukul 04.55 dini hari ini belum diketahui penyebabnya, dan hingga kini pihak pertamina masih melakukan upaya pemadaman. (ANTARA/Idhad Zakaria)
Kendati demikian, kobaran api tersebut relatif lebih kecil dengan kondisi beberapa jam sebelumnya. Public Relations Section Head Pertamina RU IV Cilacap, Kurdi Susanto, mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memastikan kapan kebakaran tersebut bisa dipadamkan. “Api baru bisa padam setelah seluruh material di tangki tersebut habis terbakar. Tapi, sekarang kobaran apinya mulai mengecil,” katanya. Menurut dia, Pertamina terus berupaya melakukan pemadaman dengan melokalisasi kebakaran tersebut. Dalam hal ini, kata dia, tiga tangki bahan bakar jenis kerosine yang berada di dekat tangki 31 T-02 telah dikosongkan dan didinginkan. “Tangki-tangki kami telah dilengkapi dengan alat semprot otomatis sehingga jika ada yang terbakar, tangki lainnya secara otomatis menyemprotkan air untuk pendinginan,” katanya. Menurut dia, tangki 31 T-02 berisi minyak ringan HOMC (High Octane Mogas Component) berupa cairan untuk meningkatkan nilai oktan pada premium. Ia mengatakan, tangki tersebut baru terisi HOMC sekitar 60 persen dari kapasitas sebesar 10 ribu kiloliter. Dengan demikian, kata dia, kebakaran ini tidak mengganggu proses produksi bahan bakar minyak di Pertamina RU IV Cilacap yang mencapai 348 barel per hari. “Stok BBM kita masih cukup hingga 22 hari ke depan dan produksi tetap berjalan. Kami juga masih memiliki tiga tangki HOMC yang tersebar di beberapa titik,” katanya. Berkaitan dengan dugaan penyebab kebakaran yang terjadi sejak pukul 04.55 WIB tersebut, dia mengatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkannya. Menurut dia, Pertamina menyerahkan penyelidikan tersebut kepada Tim Forensik Kepolisian Daerah Jawa Tengah untuk menyelidikinya. “Akan tetapi penyelidikan tersebut baru dapat dilakukan setelah api berhasil dipadamkan dan tim kami menyatakan lokasi sudah aman. Kami belum bisa memastikan kapan api dapat dipadamkan,” katanya. Sementara berdasarkan informasi yang dihimpun ANTARA, kobaran api diperkirakan dapat dipadamkan dalam kurun waktu satu hingga dua hari ke depan. Estimasi tersebut berdasarkan musibah kebakaran yang terjadi pada tahun 1995. “Pada kebakaran tahun 1995 yang melanda tujuh tangki akibat sambaran petir, api baru bisa padam setelah satu minggu. Kalau kebakaran ini diperkirakan dapat dipadamkan dalam kurun waktu satu hingga dua hari,” kata seorang warga, Bangun (37).
Renne R.A KawilarangVIVAnews – Pesawat dinas Perserikatan Bangsa-Bangsa jatuh saat akan mendarat di Kinshasa, Kongo. Kecelakaan Senin kemarin itu menewaskan 32 orang, sedangkan satu orang selamat. “Kami bisa pastikan bahwa hanya ada satu orang selamat dari 33 awak dan penumpang pesawat misi MONUSCO [nama tim misi PBB di Kongo] yang jatuh,” kata deputi juru bicara PBB di New York, Farhan Haq, seperti dikutip harian The Sydney Morning Herald. Para korban adalah staf PBB dan personel pasukan penjaga perdamaian, yang berangkat dari Kota Kisangani menuju Kinshasa. Namun, pihak berwenang maupun PBB belum segera mengungkapkan identitas dan kewarganegaraan para korban dan seorang yang selamat dari kecelakaan itu. Menurut saksi mata, pesawat Fokker 100 itu jatuh saat akan mendarat di Bandara N’Djili, Kinshasa. Penyebab kejadian masih diselidiki, namun terjadi hujan lebat saat kecelakaan berlangsung. Ini merupakan salah satu kecelakaan penerbangan terparah yang melibatkan pesawat PBB. Menurut kantor berita Associated Press, MONUSCO merupakan misi penjaga perdamaian di Kongo. Misi itu melibatkan lebih dari 19.000 pasukan penjaga perdamaian dari sejumlah negara. Mereka bertugas melindungi warga sipil dari kejahatan milisi-milisi pemberontak di negeri Afrika Tengah itu. (umi)
- tgl 04-10-2010 Banjir Bandang Wasior
- tgl 25-10-2010 Gempa & Tsunami Mentawai
- tgl 26-10-2010 Letusan Merapi yang berefek sampai sekarang (Jembatan Jogja – Magelang Putus Diterjang Lahar Dingin)
Kini tgl 4-4-2011 telah terjadi secara unik, tiada lain itulah perulangan demi perulangan yang telah dipertontonkan kepada kita semua akan sebuah kejadian yang mudah di-ingat agar manusia kembali kepadaNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar